Pages

Friday, April 1, 2016

Pengandaian Delapan hari menjelang mati



Depok- 1 April 2016. selamat malam, selamat datang di blog saya yang tercinta ini, terima kasih sudah berkenan untuk membaca, apalagi berkenan untuk berkomentar disini.

Tulisan ini saya buat untuk lomba blog yang informasinya bisa dibaca di http://dnamora.com/2016/03/dnamora-giveaway-8-hari-menuju-kematian/.

Lombanya bertema delapan hari menuju kematian.  Seandainya saya akan meninggal dalam delapan hari kedepan, maka apa yang akan saya lakukan yah?

Baik, kita coba untuk mundur dari hari kedelapan hingga hari terakhir. Sebelumnya, saya mau 
memberitahu kalau ada aktivitas yang akan saya tulis karena pasti akan berulang aktivitasnya. 

Sekarang, kita mulai.

Hari ke delapan
Saya memulai hari dengan menyambung silaturahmi melalui menyapa saudara-saudari baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal di grup-grup whatsapp, grup BBM dengan berkata selamat pagi atau Assalamualaikum untuk yang muslim.
Kemudian, saya akan melaksanakan sholat lima waktu.
Mendoakan orang-orang yang suka mencari-cari kesalahan, membicarakan dibelakang, menertawakan, merendahkan, mengadu domba supaya disadarkan dari kesalahannya, amin.
Saya juga akan melaksanakan makan dan malam sebanyak tiga kali sehari.
Saya akan menyisihkan uang yang dipunya untuk diberikan kepada fakir/miskin, pengamen, kotak amal.
Saya akan memberikan informasi yang didapatkan ke grup-grup sesuai dengan tujuan grup atau visi dan misinya.
Saya akan membantu saudara-saudari tunanetra di grup-grup teknologi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bisa saya jawab, karena saya begitu bersemangat ketika mereka begitu bersemangat untuk belajar, melontarkan pertanyaan di grup-grup teknologi apabila saya tidak tahu karena keterbatasan pengetahuan dan tidak mau mengetahu terlalu banyak serta mendalam dalam teknologi yang dipergunakan oleh para tunanetra baik itu tunanetra low vision, maupun yang tunanetra total, dan juga orang non tunanetra/awas yang sering bertanya kepada saya mengenai bagaimana cara tunanetra dalam mengakses teknologi.
Pada saat ada yang bertanya, saya memperagakan dengan menunjukkan netbook yang berseting high contrast yang cukup membantu mata saya dalam melihat, sambil memperagakan menulis dengan netbook yang bersuara jaws/nvda karena seringkali penglihatan saya suka ngeburam walau dalam jarak 1 meter kurang.
Meminta maaf di grup-grup whatsapp setiap malam, karena pasti ada yang merasa kurang nyaman, terganggu, kesel. Merasa aneh.
Merevisi laporan yang dicicil sedikit sedikit.

Hari ketujuh sebelum kematian
Saya akan menyapa selamat pagi sambal menuturkan permohonan maaf atas segala kesalahan.
Sholat lima waktu.
Makan di restoran enak dengan uang yang ada seperti di Hoka-hoka bento, Pizza hut.
Membantu apabila ada yang bisa ditolong pada saat ada seseorang yang meminta tolong, tanpa pernah berpikir kalau orang ini akan menyulitkan, menyusahkan, menjadikan berada dalam masalah.
Menonton film Lion King pertama soalnya saya suka ketika Simba disadarkan bahwa ia jangan lari dari kenyataan dan harus mengingat siapa dirinya, lalu menonton film the great in queen of seon deok.

Hari keenam
Menyapa untuk bersilaturahmi dengan mengutarakan permohonan maaf, meskipun pasti ada saja orang yang selalu mengingat-ingat kesalahan saya, dan tidak mau membukakan pintu maaf.
Beprikir positif.
Sholat lima waktu.
Memasak mie goreng, memakannya bersama telor goreng, nasi putih,
Mengoreksi apa yang bisa dikoreksi.
Mendengarkan curahan hati atau keluhan orang lain.
Menyicil revisian tesis.

Hari kelima menjelang kematian
Menyapa selamat pagi dan memohon maaf atas segala kesalahan.
Menyicil revision laporan.
Sholat lima waktu.
Membeli cemilan yang gurih.

Hari empat
Sholat lima waktu.
Menyapa selamat pagi dan memohon maaf atas segala kesalahan.
Membuat kue bola bola coklat.

Hari ketiga sebelum kematian
Sholat lima waktu.
Menyapa selamat pagi dan memohon maaf atas segala kesalahan.
Menelepon pemakaman untuk menyediakan tempat, mengurus administrasinya.
Membeli kain kafan, pewangi.
Membantu orang-orang yang bisa dibantu dan memohon maaf apabila tidak bisa dibantu serta memohon maaf atas segala kesalahan.

Hari kedua
Menulis di blog kalau akan meninggal karena sudah feeling/mau meninggal, karena konon katanya biasanya kita bisa tahu kalau akan dijemut ajalnya, walaupun memang kematian adalah takdir yang hanya Tuhan yang mengetahuinya dan itu dirahasiakan.
Sholat lima waktu.
Meminta maaf kepada seluruh tetangga yang ada di sekitar.
Meminta maaf kepada seluruh keluarga.
Mewasiatkan supaya pada saat saya meninggal nanti, jangan ada yang menangis karena dalam aturan Islam kita dilarang untuk menangisi jenazah.
Membantu orang-orang yang bisa dibantu dan memohon maaf apabila tidak bisa dibantu serta memohon maaf atas segala kesalahan.

Hari terakhir sebelum kematian menjelang
Sholat lima waktu.
Mendongeng ke sekolah-sekolah.
Makan rica-rica entok, gado-gado. Minum jus alpukat, air putih.
Membantu orang-orang yang bisa dibantu dan memohon maaf apabila tidak bisa dibantu serta memohon maaf atas segala kesalahan.
Mendengarkan keluhan-keluhan, mencoba memberi solusi.
Membeli rumah untuk diwasiatkan.
Membuat surat wasiat berupa rumah dan segala yang dimiliki dengan dipotong zakat.
Tidak jahil mencari-cari kesalahan orang lain, mengadukannya, menanyakannya.
Membeli roti tawar yang ada coklat chipnya

Catatan : tulisan ini semata-mata rekayasa atau pura-pura. Namun isi dari blog ini, Sembilan puluhan persen asli dan apa adanya.

8 comments:

  1. Mbak, aku penasaran dgn rica - rica entok * gagal fokus. Pagi2 belum sarapan baca ada rica entok*

    ReplyDelete
  2. Kematian memang sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Suka mikir sendiri, persiapan apa ya dalam menyambutnya :(

    ReplyDelete
  3. Setiap manusia harus selalu bersiap-siap kapanpun itu terjadi . Tapi terkadang manusia selalu lalai Hipnotis Jogja
    maka berdoalah agar Tuhan memanggil, saat semuanya sudah siap

    ReplyDelete
  4. Kalo aja bisa tau kapan kematian datang, sayangnya ndak bisa :(

    Salam,
    Syanu.

    ReplyDelete

Alamat Website

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...